Analisis Puisi “FOG”

 

Analisis Puisi “FOG” karya Carl Sandburg melalui pendekatan mimetik

Carl Sandburg


Kelompok 6

1. Nabilah Rosyadah (18320075)

2. Ahmad Jais (18320076)

3. Erka Indah Sari (18320127)

4. Shella Alfarina (18320133)


ABSTRAK

Puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.

Carl Sandburg adalah seorang penyair, penulis biografi, jurnalis, novelis, dan editor Amerika. Carl Sandburg berperan penting dalam perkembangan puisi pada abad ke-20.

Puisi “Fog” adalah puisi paling terkenal karya Carl Sandburg dan telah menjadi pilihan populer untuk dipelajari sejak pertama kali diterbitkan di Chicago Poems pada tahun 1916

PENDAHULUAN

Puisi merupakan karya sastra yang indah dengan pemilihan kata. Puisi berasal dari pengalaman dari seorang sastrawan tersebut, dan juga dari imajinasi, dimana sastrawan menuangkan pikiran imajinasinya dalam karya sastra puisi.

Carl Sandburg lahir pada 6 Januari 1878 di Galesburg, Illinois. Sandburg adalah anak dari imigran Swedia yang miskin. Pada tahun 1898, terjadilah perang antara Spanyol dan Amerika yang mengharuskan ia masuk ke dalam Infantri 6, namun tidak menyaksikan perang.

Pada tahun 1916, Sandburg membuat sebuah buku yang berjudul Chicago Poems yang memuat salah satu puisinya yang berjudul “Fog” yang menyuarakan harga diri proletarian.

Dalam puisi ini, penulis menggunakan teori Kajian semiotik, yangmana merupakan suatu ilmu analisis untuk mengkaji tanda. Bahasa adalah sistem tanda dan media sastra. Keseluruhan teks dari suatu karya sastra merupakan tanda-tanda yang perlu dimaknai untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap teks tersebut. Teks sastra secara keseluruhan merupakan tanda yang memiliki ketidaklangsungan ekspresi yang perlu dimaknai oleh pembaca (Lantowa, 2017: 4)

KAJIAN PUSTAKA

      Ayum Yahya Sefia, dan Aji Septiaji dengan judul tulisan “Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono: Kritik Sastra Mimetik”. Tulisan ini menggunakan kritik sastra mimetik.

      Puisi dengan judul "Gadis peminta-minta Karya Toto Sudarto Bachtiar" Karya ini menggunakan analaisis kritik sastra mimetik   

      Situs web poets.org memberikan informasi biografi tentang Carl Sandburg.

METODOLOGI

Kritik  mimetik adalah kritik yang menekankan antara hubungan puisi dengan alam semesta (Wahyudi, 2002: 180). Menurut Plato, dasar pertimbangan kritik mimetik adalah puisi tidak bisa mewakili kenyataan yang sesungguhnya, melainkan hanya sebagai peniruan, dan puisi berusaha membangun dunianya sendiri (Nyoman Kutha R, 2004: 71). Menurut Abrams (1981), kritikus pada jenis ini memandang karya sastra sebagai tiruan aspek-aspek alam. Sastra merupakan pencerminan/penggambaran dunia kehidupan. Sehinga kriteria yang digunakan kritikus sejauh mana karya sastra mampu menggambarkan objek yang sebenarnya. Semakin jelas karya sastra menggambarkan realita semakin baguslah karya sastra itu.

PEMBAHASAN

Fog

Carl Sandburg (1878-1967)

The fog comes

On little cat feet.

It sits looking

Over harbor and city

On silent haunches

And then moves on.

1. Bait pertama

The fog comes

On little cat feet.

      Dalam puisi ini penyair menggunakan metafora

      Bait ini penyair memberikan perbandingan antara kabut dan anak kucing yang datang di sekitar kita dengan begitu tiba-tiba dan lambat, sehingga kita hampir tidak memperhatikan, sampai kita melihatnya atau merasakannya. Hal yang sama terjadi dengan kabut. Kedatangan kabut tidak dapat diprediksi. Kabut hanya datang dan menelan seluruh tempat selama beberapa waktu, menciptakan masalah bagi siapapun di antara kabut itu, tetapi masih tetap seolah-olah tidak menyadari kejadian di sekitarnya.

2. Bait kedua

It sits looking

Over harbor and city

On silent haunches

And then moves on.

      Di bait ini menyatakan bahwa kabut baru saja datang, duduk di pelabuhan dan melihat ke kota dan berada di paha yang sunyi (on silent haunches) dan akhirnya bergerak. Disini penyair telah menggambarkan apa yang terjadi begitu kabut telah tiba

      Sekarang, kabut itu seperti tidak menyebabkan kerusakan, karena diam. Namun, ketika kabut ada di sekitar, terutama di kota, banyak kecelakaan dapat terjadi karena satu-satunya alasan orang tidak dapat melihat apa pun. Ada kalanya, ketika orang jatuh ke lubang, atau di pelabuhan, perahu dapat berkendara di jembatan yang salah. Oleh karena itu, kabut hanya masuk seperti anak kucing kecil dan pendiam, dan hanya duduk dan menyaksikan keindahan, tetapi ketika sudah dia atas kota, insiden yang disebabkan oleh kabut banyak.

      Kabut juga tidak tinggal di satu tempat untuk waktu yang lama seperti halnya anak kecil yang bosan memainkan permainan yang sama berulang-ulang atau peman dangan sama yang berulang, dan bergerak ke berikutnya.

KESIMPULAN

Dari hasil urain dalam puisi “fog” karya Carl Sandburg Melauli  Pendekatan Mimetik, maka dapat di simpulkan sebagai berikut:

Carl sandburg adalah penyair yang menyisipkan  Situasi Sosial Yang Tergambar Pada Puisi-puisinya. Dalam Puisi “fog” carl sandburg mengungkapkan eksperisinya  melalui kritik mimetik carl sandburg mengkritik keadaan alam yang seharusnya diperhatikan dan dijaga.

Puisi "Fog" adalah sebuah puisi yang mencerminkan minat Carl Sandburg pada dunia alam dan menangkapi dengan indah  saat ketika kabut datang bergerak di atas pelabuhan, dan menggambarkan kehidupan melalui metaforis kucing dan kabut.

 

 

 

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah VOC

Teknik Dasar Dalam Membuat WPAP Photoshop

Pengaruh Bahasa Inggris Terhadap Bahasa Indonesia